Hari ini terasa cepat, terasa berat dan melelahkan.
Begitu pula dengan hari, bulan dan tahun selanjutnya..
Seolah berpacu dengan waktu yang terus memburu..
Seolah memikul beban berat di pundak..
Aku berlari mengejar hal yang tak pasti.. Mengejar impian ku yang sebesar gunung, seluas hamparan padang pasir..
Tidak semua hal berbanding lurus sesuai keinginan.. Terjal, pedih dan menyesakkan dada..
Teriakan orang akan kealfaanku membuatku takut.. takut setakut-takutnya.. hingga rasa takut itu membesar dan.. mengalahkan impian ku..
Ingin ku berlari.. ingin ku berenang di luasnya samudera dan tenggelam.. sehingga aku tidak ditemukan lagi.. sehingga aku dilupakan begitu saja..
Aku.. si pecundang..
Paradoks, aku merasa sendiri di tengah keramaian.. seolah orang tidak perduli dan mau tahu..
Apakah aku tidak mensyukuri akan nikmat kehidupan? yang kumiliki setiap hari, yang kulalui setiap detik..
Mengapa aku harus melihat ketakutan itu? Life is too short to be unhappy.
"Mengapa kamu selalu terlihat bersedih?" Tanya seorang kawan dari Mesir ketika kami bertemu di Thailand.
Sudah seharusnya aku sadar, bahwa banyak orang yang support dan memotivasiku.. Hanya saja, aku.. berfokus pada ketakutan yang kian hari kian memuncak dan waktu yang kian memburu...
Bagaikan pencarian dimana surga itu berada.. Aku punya tujuan, aku punya impian.. Impianku sudah terlihat..
Besar, kokoh dan indah.. Namun mampukah aku kesana? Rasanya jauh..
"At least, try first. We will never know, if we never try.."
Tak sabar rasanya untuk menanti.. menikmati surga impianku.. yang terlihat jauh itu..
No comments:
Post a Comment