My Ordinary Life!

Sunday, July 11, 2010

Hidup bersosial

Manusia mulai memiliki kehidupan sosial sejak dini. Kehidupan sosial manusia dimulai dari mengenal scope yang paling sempit, yaitu keluarga. Dari keluarga itulah manusia mulai mengembangkan dirinya menjadi bagian dari beberapa komunitas dalam masyarakat. Bukanlah suatu hal yang mudah menempatkan diri sendiri ke dalam bagian suatu kelompok masyarakat yang belum tentu memiliki sudut pandang yang sama. Setiap orang memiliki karakter pribadi yang berbeda. Dalam masyarakat, tidak semua orang dapat menjadi orang yang sukses. Lalu orang-orang seperti apa yang bisa sukses dalam jangka panjang? Jawabnya adalah orang-orang yang kuat terhadap tekanan karakter pribadi orang lain dan mengetahui bagaimana cara mengatasi orang-orang yang demikian. Memang sulit menyikapi orang yang egois dengan sikap mengalah, menyikapi orang yang kekanakan dengan sikap dewasa, menyikapi orang yang riya dengan sikap sederhana, menyikapi orang yang tinggi hati dengan rendah hati, ahhhh dan sebagainya yang membuat saya muak di dzalimi oleh orang lain belakangan ini….
Terkadang ingin rasanya membalas orang-orang yang jahat dengan kejahatan..Namun kapan ini semua akan berakhir kalau terus begini? Bukannya manusia diciptakan untuk saling bersahabat, melengkapi dan menyayangi? Yang hanya bisa saya lakukan saat ini adalah memohon ampunan kepada-NYA atas perbuatan buruk yang sengaja atau tidak sengaja yang telah menyakiti perasaan orang lain. Saya bertekad untuk membuat pondasi diri menjadi lebih kokoh, bukannya mudah ambruk hanya karena hinaan orang-orang sekitar terhadap kredibilitas yang saya miliki. Kualitas diri saya memang tidak sebaik mereka, Cuma apakah mereka-mereka saat ini yang menganggap dirinya sukses itu baik di mata orang lain?? Apakah dengan harta yang berlimpah ruah dan prestasi yang selangit akan menjamin kehidupan yang lebih baik pula? Saya pun bisa seperti mereka, hanya saja keberhasilan saya masih tertunda… Sesungguhnya saya sudah berusaha maksimal untuk mencapai target yang saya inginkan yang bahkan di luar batas kemampuan saya. Namun sepertinya Tuhan punya rencana yang baik untuk saya, yaitu menjadikan orang yang berhasil namun tetap memiliki sikap saling menghargai dan berempati terhadap sesama. Karena manusia tidak hidup sendiri di dunia ini..Saat ini saya merasakan betul titik terendah dalam hidup saya, titik dimana kesabaran dan mental saya diuji oleh-NYA. Titik dimana orang lain bisa seenaknya menginjak harga diri dan kredibilitas saya. Tidak bermaksud untuk dendam, namun saya percaya bahwa karma itu ada…

Sebetulnya saya merasa tidak pantas menulis tulisan seperti ini, khawatir dianggap sok tahu mengenai kesuksesan..
*Toh banyak orang yang sudah lebih dulu sukses. Hehehe…*

No comments:

Post a Comment